BAB III
USAHA PEMBUDIDAYAAN JAMUR
MERANG
BAPAK BAMBANG DESA PIJI
KECAMATAN DAWE KABUPATEN
KUDUS
A.
Jamur Merang
Jamur merang (volvariella volvacea,
sinonim : volvaria volvacea, agaricus volvaceus, amanita vigata atau vaginata
vigata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur
pangan yang banyak dibudidayakan di daerah Asia Timur dan Asia Tenggara yang
beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa
Tionghoa yaitu caugu.
Jamur merang adalah salah satu dari
beberapa macam jamur yang dapat dikonsumsi. Jamur merang ini sangat baik untuk
dikonsumsi, karena jamur ini rendah kalori. Pada awal pembudidayaan jamur
merang ini membutuhkan bibit.
Dalam undang-undang No. 2 Tahun 1961 tentang
pengeluaran dan pemasukan tanaman dan bibit tanaman pasal 1 yang dimaksud
dengan bibit ialah “tanaman atau bagian-bagiannya termasuk benih-benih,
buah-buahan, bunga-bunga dan serbuk. Untuk memilih bibit yang terbaik ada
beberapa cara yang bisa dilakukan. Bibit yang baik yaitu bibit yang akan
dipakai tidak mengandung atau membawa hama.
Selain itu terdapat juga cara-cara agar bisa mendapat bibit yang terbaik. Cara
pemilihannya ialah sebagai berikut :
- Tanaman yang akan dibibitkan harus mendapat isolasi dari tanaman sejenis yang ada disekitar pembibitan.
- Tanaman yang akan dibibitkan harus diseleksi secara berulang-ulang.
- Benih (bibit) setelah dipilih harus dirawat dengan baik.
Dari cara-cara pemilihan bibit
tersebut kita bisa mengetahui bibit yang baik untuk digunakan. Memang banyak
dari jenis jamur yaitu jamur tiram, jamur kuping. Jamur-jamur semacam jamur
tiram dan jamur kuping memang bisa dijadikan bahan makanan. Tetapi penulis
lebih memilih tentang jamur merang, supaya lebih memilih tentang jamur merang, semua itu
karena penulis melihat prospek
keuntungan dan manfaat yang dihasilkan jamur merang banyak.
Dewasa ini, jamur atau yang sering
disebut fungi banyak dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan, dalam karya
tulis ini jamur yang dibahas adalah jamur merang. Jamur merang banyak
dibudidayakan, karena jamur merang tersebut merupakan bisnis menjanjikan. Jamur
merang ini sangat baik, karena kandungan kalorinya sangat rendah.
Dalam proses pembudidayaannya jamur
merang ini dibudidayakan di dalam sebuah bangunan seperti kumbung. Di dalam
kumbung tersebut kondisinya sangat pengap, karena jamur merang dapat bertahan
dan tumbuh dalam keadaan pengap dan lembab. Untuk itu di dalam bangunan kumbung
yang dibuat harus dilapisi menggunakan plastik-plastik pada dinding dan atap
dari bangunan kumbung, untuk mendapatkan jamur yang bagus. Untuk ciri jamur
merang sendiri, tubuh buah dari jamur merang yang masih muda berbentuk bulat
telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung pada tubuh
buah, jamur merang yang sudah dewasa tudungnya berkembang seperti cawan yang
berwarna cokelat muda. Jamur merang yang biasanya dijual yaitu jamur merang
yang tudungnya belum berkembang.
Jamur merang juga kaya akan protein,
kandungan protein pada jamur merang cukup tinggi, selain itu protein-protein
ini juga sangat berguna bagi tubuh. Dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar
3,2 gr protein. Jumlah protein yang terkandung akan bertambah menjadi 16 gr.
Jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu jamur merang juga memiliki
kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi sekitar 61 mg dan 223 mg. Jamur
merang ini juga mengandung 105 kj kalori dengan kandungan lemak yang rendah
yaitu 0,9 gr. Selain itu jamur merang juga baik untuk kesehatan. Jamur merang
memiliki manfaat yang lain. Misalnya : bisa menurunkan kolesterol, meningkatkan
kekebalan tubuh, mengatasi gangguan pencernaan dan hati, melancarkan peredaran
darah dan juga bisa menghambat virus HIV – AIDS.
B.
Cara Pembudidayaan Jamur
Merang
Pembudidayaan jamur merang secara
modern, membutuhkan tempat yang diset sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung
(rumah) jamur yang telah dilengkapi media tumbuh dan telah diatur temperaturnya
merupakan tempat terbaik untuk berkembangnya jamur merang.
Kumbung dapat dibuat dengan rangka
besi, kayu atau bambu serta dinding dan atas plastik. Di bagian luar kumbung
ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, nipa
ataupun kain yang dapat ditutup dan dibuka, untuk mengatur cahaya matahari yang
masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela untuk mengatur sirkulasi udara. Di
dalam kumbung, dibuat rak berderet dua (bertingkat) sebagai tempat meletakkan
media tumbuh.
Media tumbuh yang dibutuhkan
merupakan hasil pengomposan jerami dan campuran limbah kapas dengan
perbandingan 2:1 ditambah 1-2% kapur. Jerami dibasahi air, kemudian timbun
bersama kapur di lantai, lalu di tutup plastik polybag selama 5 hari. Pada hari
kelima, timbunan itu dibuka, dibalik dan ditambahi bekatul, kemudian diletakkan
dibedengan. Bedengan itu kemudian ditutup polybag selama 4 hari untuk menjalani
proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan ditambah lagi dengan limbah kapas
dan biji-bijian seperti kacang hijau, atau bisa juga biji kapuk.
Setelah siap, media tumbuh
diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar terhindar dari serangan
bakteri, ngengat, ataupun jamur lain. Kumbung dan media tanam harus
disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni pemanasan
kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur 70oC
selama 2-3 jam.
Pemanasan kumbung ini dilakukan
dengan menghidupkan generator uap yang
telah dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat
sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta kemudian
dipanaskan menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam
kumbung.
Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan
masuk untuk menurunkan suhu hingga mencapai 32-35 oC. Saat inilah
bibit boleh mulai ditanam.
Bibit jamur merang biasanya
diperoleh dari penjual bibit. Tidak mudah mengembangbiakan bibit jamur sendiri,
kalaupun bisa, kualitasnya tidak selalu bagus. Bibit ditebarkan di seluruh
permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu kumbung
ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 oC bibit
jamur memerlukan suhu yang agak panas untuk menambahkan miselium (benang-benang
jamur).
Sirkulasi udara harus dijaga, selain
itu perhatikan pula media tumbuh, jangan sampai jamur kering. Bila perlu,
semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea.
Pada hari ke 8-12 setelah peletakan
bibit, jamur merang sudah siap di panen. Jamur merang biasanya diminati saat
kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat dengan warna putih kecoklatan.
Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa dimakan, namun nilai ekonomisnya akan
turun.
Saat ini jamur merang kualitas bagus
dapat dijual dengan harga cukup tinggi 9.000 - 10.000 perkilogram. Dari setiap kandang
berukuran 4 x 8 m berisi sepuluh rak bedengan, dapat dipanen 25 – 40 kilogram
jamur. Setiap hari selama masa panen yang berlangsung 15 – 17 hari.
C.
Kendala Yang Dialami
Dalam Pembudidayaan Jamur Merang
Pembudidayaan jamur merang ini
sangat menyenangkan. Akan tetapi usaha pembudidayaan jamur merang ini juga
memiliki kendala-kendala yang biasa dialami oleh pengusaha pembudidayaan jamur
merang ini. Kendala tersebut yakni biasanya terjadi pada waktu musim penghujan.
Karena jamur ini membutuhkan suhu yang agak panas yaitu 65 oC.
Selain itu suhu antara didalam ruangan dan diluar ruangan harus sama. Jika
kedua suhu antara diluar ruangan dan didalam tidak sama, maka pertumbuhan jamur
merang akan sedikit mengalami kesulitan. Karena jamur merang hanya bisa tumbuh
pada keadaan yang penyap agar dapat tumbuh dengan baik.
Untuk mengatasi kendala-kendala,
dimana suhu di dalam ruang dan diluar ruang agar tetap sama, biasanya dengan
membuat seperti tempat memasak yang menggunakan kayu. Disitu ditaruh drum-drum
yang berisi air tersebut dimasak hingga mendidih. Tetapi bukan air yang
mendidih yang bisa digunakan. Melainkan uap panasnya yang langsung dialirkan
menuju kedalam kumbung dengan menggunakan slang-slang kecil. Begitulah
cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendalanya.
D.
Keuntungan
Membudidayakan Jamur Merang
Seperti yang kita ketahui dalam
dunia usaha pasti terdapat laba (keuntungan) ataupun rugi. Karya tulis ilmiah
ini juga membahas keuntungannya. Usaha pembudidayaan jamur merang Bapak Bambang
Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Prospek keuntungan yang didapatkan
cukup menjanjikan. Untuk usaha ini sendiri sangatlah mudah dalam
pengembangannya.
Usaha ini juga mudah untuk mencari
media utama yang digunakan untuk media penanaman jamur merang. Pembudidayaan
ini hanya membutuhkan media dari jerami yang dibusukkan kemudian dicampur
dengan tanah. Jenis tanah di daerah Dawe juga sangat bagus yaitu jenis
podzolit. Tanah yang sangat subur di daerah pegunungan. Budidaya ini dilakukan
di dalam sebuah bangunan dari gubuk dan bagian dalamnya diberi plastik agar
kondisi didalam ruangan pengap.
Selain itu pengusaha juga tidak
menunggu waktu panen terlalu lama. Jamur merang ini dapat tumbuh cepat jika
tidak ada kendala yang sangat merepotkan yaitu perubahan musim yang tiba-tiba.
Jamur merang ini siap untuk dipanen dalam jangka waktu 15 hari setelah
pembibitan dilakukan. Hasil panen dari jamur merang ini cukup banyak yaitu
hingga waktu yang singkat. Untuk cara pemasarannya sendiri, jamur merang ini
memiliki cara-cara tersendiri. Biasanya untuk penjualannya para agen datang
sendiri untuk membeli dan selanjutnya akan dijual kembali pada para konsumen.
Dari pengusaha harga jual kepada
para agen yaitu seharga Rp. 17.000,. Sedangkan untuk biaya dari pembibitan awal
biayanya untuk satu kali pembibitan membutuhkan biaya Rp. 10.000,- untuk
pembelian bibit yang dapat digunakan untuk beberapa kali. Sehingga jika dijual
kepada pihak agen sebesar Rp. 17.000,- dapat disimpulkan berapa keuntungan yang
didapatkan dalam setiap panen. Bisa kita hitung keuntungannya adalah dari
pembelian bibit. Caranya yaitu harga jual ke agen dikurangkan dengan pembelian
bibit.
Harga jual ke agen Rp. 17.000,-
Pembelian bibit Rp. 10.000,- -
Rp. 7.000,-
Sudah dapat diketahui bahwa keuntungan yang didapat oleh
pengusaha Rp. 7.000,- dan untuk satu kali panen hasilnya adalah 200 kg. Berikut
perhitungannya.
Laba usaha Rp.
7.000,-
Hasil panen Rp. 200 kg x
Laba bersih Rp. 1.400.000,-
Hasil yang cukup lumayan untuk sekali panen. Dapat
disimpulkan lagi beberapa banyak keuntungan yang ada dan didapatkan oleh
pengusaha apabila setiap panen jumlah yang dihasilkan selalu bertambah.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Di era globalisasi seperti ini
banyak tumbuhan jamur atau yang sering disebut fungi yang dimanfaatkan sebagai
bahan makanan, salah satunya adalah “jamur merang”. Jamur tersebut merupakan
jenis sayuran, yang mengandung banyak sekali vitamin.
Kegiatan usaha pembudidayaan jamur
merang Bapak Bambang yang bertempat di Desa Piji Dawe Kudus. Usaha ini
merupakan usaha untuk melestarikan jamur merang yang hampir punah. Selain itu
pembudidayaan ini juga bisa membantu untuk menopang perekonomian sehari-hari.
Karena jamur merang ini dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang enak
tetapi juga rendah kalori.
Jamur merang adalah salah satu dari
beberapa macam jamur yang dapat dikonsumsi. Jamur ini sangat baik untuk
dikonsumsi, karena jamur ini rendah kalori. Keuntungan budidaya ini juga cukup
menjanjikan karena hasil sekali panen saja bisa mencapai 200 kg hanya dalam
waktu 10 hari. Selain itu jamur merang bisa menyembuhkan penyakit kolesterol
dan lebih hebatnya bisa menghambat virus HIV – AIDS.
B.
Saran
Karya ilmiah yang berjudul “usaha
pembudidayaan jamur merang milik Bapak Bambang Desa Piji Kecamatan Dawe
Kabupaten Kudus” masih banyak hal yang belum tuntas ke pembahasan yang sedetail
mungkin. Karena itu penulis berharap pada waktu yang akan datang, penulis lain
yang meneliti “usaha pembudidayaan jamur merang milik Bapak Bambang Desa Piji
Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus” dapat melaksanakan tindak lanjut terhadap
penelitian masalah ini untuk bisa lebih menyempurnakan.
Penulis berharap karya tulis ilmiah
ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca sebagai referensi dalam memahami hal yang
berkaitan dengan “usaha pembudidayaan jamur merang yang lainnya.
Karya tulis ilmiah ini perlu
ditindak lanjuti dan kemungkinan masih ada hal yang perlu ditambahkan atau
diperbaiki. Sehingga penulis berharap adanya masukan, kritik, saran dari para
pembaca, sebagai motivasi untuk lebih memperbaiki karya yang selanjutnya.
Saya tertarik dg bisnis tersebur... Bisa berbagi dg aku
BalasHapus