Selasa, 08 Juli 2014

MACAM TANDA BACA DAN CONTOHNYA



TANDA BACA

Berikut adalah macam-macam tanda baca beserta contohnya

A.    Tanda titik
1.      Tanda baca titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh  :
a)      Echa sedang belajar matematika di ruang tamu.
b)      Paman menanam jagung di sawah.
c)      Hari ini adik tidak berangkat ke sekolah.
d)     Dua hari yang lalu gitar Arif rusak.
e)      Irfan pernah bekerja di sebuah lembaga kursus komputer di Gebog.
2.      Tanda baca titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar, atau daftar.
Contoh :
a)      B. Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian pendidikan?
2.     Mengapa pendidikan penting bagi setiap manusia?
b)      Macam-macam Metode Membaca
1.        Metode dasar
2.        Metode menengah
3.        Metode lanjutan
c)      III. PENUTUP
A.      Simpulan
B.       Saran
d)     F. Kajian Teori
1. Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia
a.         Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa
b.         Langkah-langkah dalam keterampilan menulis
e)      G. Rencana dan Prosedur Penelitian
1.        Setting Penelitian
2.        Desain Penelitian
3.      Tanda baca titik dipakai memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh :   
a)      12.12.01 jam (12 jam, 12 menit, 01 detik)
b)      6.56.43 jam   (6 jam, 56 menit, 43 detik)
c)      0.32.14 jam   (32 menit, 14 detik)
d)     8.16.17 jam   (8 jam, 16 menit, 17 detik)
e)      5.22.33 jam    (5 jam, 22 menit, 33 detik)
4.      Tanda baca titik dipakai memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya.
Contoh :
a)      Rumahku berjarak 2.000 meter dari kampus UMK.
b)      Ternyata ada lebih dari 3.500 karya yang diterima panitia di Jakarta.
c)      Bencana banjir itu menewaskan 6.000 orang.
d)     Kapal itu membawa penumpang sebanyak 1.000 orang.
e)      Diperkirakan korban tsunami mencapai 500.000 jiwa melayang.
5.      Tanda baca titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh :   
a)      Pak Rozaq lahir pada tahun 1966
b)      Pada tahun 2004 terjadi tsunami di Aceh
c)      Nomor Telepon 085627123498
d)     Andi mendapat nomor urut 56894
e)      Sejak tahun 2012 Anisa tinggal sebatang kara.
6.      Tanda baca titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainnya.
Contoh :   
a)      Tukang Bubur Naik Haji
b)      Bidadari Surgaku
c)      Air Mata Ibu
d)     Jika Jodoh Pasti Bertemu
e)                                  
     Karakteristik Perkembangan Pola Bahasa Anak
NO
Nama Siswa
Perkembangan Pola Bahasa Anak
Keterangan
Menyimak
Berbicara
Membaca
Menulis
1.






2.







                                               
7.      Tanda baca titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengiriman dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Contoh :   
a)      Jalan Arif Pambudi 39
      Kudus
      14 April 2013
b)      Yth. Sdr. Sulistyowati
Jalan Subhan Akbar 13
Bandung
c)      Yth. Mira Andriani
Jalan Danau Poso 67
Jakarta
d)     Yth.
Kepala Sekolah SD 2 Klumpit
Di Kudus
e)      Pengirim :  Retsa Insantia Rosadania
                  Jalan Banyu Bening km. 09
                  Klumpit, Gebog, Kudus 59353
                  Jawa Tengah
           

B.     Tanda koma
1.    Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam satu perincian atau pembilangan.
Contoh :
a)      Entah kenapa dia begitu benci dengan hari senin, selasa, dan rabu.
b)      Tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan setek, cangkok, dan runduk.
c)      Irfan membantu istrinya mencuci piring, mencuci baju, dan membersihkan kamar mandi.
d)     Adi tidak suka dengan warna merah, putih, dan hitam.
e)      Tanaman mangga, jeruk, dan rambutan berkembangbiak dengan biji.
2.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata seperti, tetapi, atau melainkan.
Contoh :
a)      Aku tidak ingin hal ini terjadi, tetapi takdir berkata lain.
b)      Cinta sejatimu bukanlah dia, melainkan aku.
c)      Kamu adalah apa yang selalu aku tulis, tetapi aku adalah apa yang tidak pernah kamu baca.
d)     Aku ingin kamu tahu, tetapi aku takut mengatakannya.
e)      Dia bukanlah kakak saya, melainkan sepupu saya.
3.    a. tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh :
a)      Kalau besok saya mendapat sepeda baru, saya akan sangat senang sekali.
b)      Karena hujan lebat, saya terpaksa tidak berangkat sekolah.
c)      Kalau saya mendapat kesempatan kedua, saya tidak akan menyia-nyiakannya.
d)     Ketika Pak Suryo mengetahui bahwa Bu Tia berkhianat, ia sangat marah.
e)      Setelah Mutia dewasa, ia menikah dengan Teuku Umar.
b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Contoh :
a)      Saya akan sangat senang sekali kalau besok saya mendapat sepeda baru.
b)      Saya terpaksa tidak berangkat sekolah karena hujan lebat.
c)      Saya tidak akan menyia-nyiakannya kalau saya mendapat kesempatan kedua.
d)     Dia sangat marah ketika Pak Suryo mengetahui bahwa Bu Tia berkhianat.
e)      Ia menikah dengan Teuku Umar setelah Mutia dewasa.
4.    Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
Contoh :
a)      ...Oleh karena itu, kejarlah impianmu selagi masih muda.
b)      ...Jadi, cinta itu tak harus memiliki.
c)      ...Lagi pula, dia sudah punya penggantinya.
d)     ...Meskipun begitu, aku tetap mencintainya.
e)      ...Akan tetapi, hidup ini harus tetap berjalan.
5.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain terdapat di dalam kalimat.
Contoh :
a)      Aduh, pulsaku habis.
b)      Kasihan, dia terjebak dalam cinta segitiga.
c)      Wah, beruntung sekali bapak itu.
d)     Hati-hati, ya, di jalan rawan kecelakaan.
e)      O, jadi seperti ini?
6.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kaimat.
Contoh :
a)      Kata Dwi, “Tidak seharusnya aku menunggu.”
b)      Kata Ely, “Hari ini aku sangat cantik.”
c)      Kata Leni, “Jalani hidup ini seperti air mengalir.’
d)     “Jodoh itu pasti akan bertemu,” Kata Yuli, “Karena tulang rusuk tak akan pernah tertukar.”
e)      “Air itu memang menyejukkan,” Kata Ana, “Karena diambil langsung dari pegunungan.
7.    Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan lamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh :
a)      Jakarta, Indonesia
b)      Sdr. Subarjo, Jalan Banyu Biru 3, Bandung
c)      Mayong, 30 Maret 2002
d)     Kudus, 16 Januari 2012
e)      Klumpit, Gebog, Kudus
8.    Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh :
a)      Rosadania, Retsa Insantia. 1994. Sepucuk Angpao Putih. Surabaya: PT Angkasa Raya.
b)      Muawwanah, Wana. 1994. Jika Harus Berpisah. Bandung: Pustaka Indah.
c)      Prayitno, Akhmad Edy. 1992. Cinderella. Jakarta: Kencana Jaya.
d)     Nurlita, Putri Sandra. 1994. Kisah Gitar Hitam. Yogyakarta: Balai Semesta.
e)      Yanto, Arif Noor. 1994. Malaikat Dunia. Semarang : Utama Offset.
9.    Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh :
a)      Sudarsih, Pengaruh Makanan Bergizi, (Jakarta, Trisatya, 1998) halaman 2.
b)      Rahmatika Amalia, Substansi Ilmu Islam, (Surabaya, Budijaya, 2001), halaman 237.
c)      Santi Wulandari, Materi Bahasa Indonesia, (Semarang, Agung Jaya, 1999), halaman 17.
d)     Ahmad Subarjo, Mahir Bahasa Indonesia, (Jakarta, Budijaya, 2001), halaman 4.
e)      Siti Badriah, Pendidikan Pancasila, (Surabaya, Trisatya, 2005), halaman 2.
10.    Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh :
a)      Retsa Insantia Rosadania, S.Pd, M.Pd
b)      Muawwanah, S.E
c)      Akhmad Edy P, M.Ag
d)     dr. Putri Sandra N, M.Si.Med, Sp.S
e)      dr. Arif Noor Y, Sp.PD
11.    Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dalam angka.
Contoh :
a)      18,7 m
b)      13,5 km
c)      11,9 m
d)     Rp 14,40
e)      Rp 17,50
12.    Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh :
a)      Ia masuk kampung, keluar kampung, tetapi tiada berita di mana anak gadisnya berada.
b)      Anak itu melepas topinya, membungkuk menghormat, dan berkata malu-malu.
c)      Adikku tersayang, bernama Nanda, sekarang sudah kelas VI.
d)     Menurut rencana, saya akan mengikuti banyak kegiatan di UKM UMK, yaitu: Broadcasting, NingNong, KSR, dan Sekam.
e)      Kemarin sore pada pukul 16.00 WIB di lapangan, saya mendengar bahwa orang tuanya tidak sanggup membiayai sekolahnya Beni, Beni tidak bersekolah.
13.    Tanda koma dipakai – untuk menghindari salah baca – di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh :
a)      Lebih-lebih jika purnama, bulan bersinar sangat terang.
b)      Dengan bantuan sinar matahari, tumbuhan hijau mampu berfotosintesis.
c)      Dalam menjalankan bisnisnya, dimulai dari hobinya membaca ketika masih duduk di bangku SMP.
d)     Untuk membahas suatu topik dengan baik, diperlukan adanya bahan-bahan yang memadai.
e)      Dalam membuat karangan, seorang penulis tidak boleh dan tidak dapat menurut kehendak sendiri.
14.    Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian yang lain mengiringinya dengan kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengam tanda tanya atau tanda seru.
Contoh :
a)      “Ayo teman-teman, ikuti gerakan yang saya contohkan!” kata Retsa.
b)      “Sejak kapan kamu suka membaca novel?” tanya Wana.
c)      “Kenapa harus sekarang bu?” tanya Arif.
d)     “Dari mana kamu tahu?” tanya Edy.
e)      “Eca...tunggu aku!” kata Putri.


C.    Tanda Titik Koma (;)
1.    Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh :
a)      Perut sudah sangat lapar;sampai sekarang makanan belum datang juga.
b)      Di dunia ini ada dua jenis kelamin;jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.
c)      Umur sudah semakin bertambah;anak belum datang mejenguk juga.
d)     Gubug ini sudah tak tegak lagi;bantuan masih belum terkumpul dari warga.
e)      Makan sudah tujuh porsi setiap hari; badan masih kurus saja.
2.    Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh :
a)      Irfan mengaduk adonan kue; saya sendiri membuat jus alpukat.
b)      Nanda membaca koran Merdeka; Kak Sarah membersihkan kolam di belakang rumah.
c)      Adit sibuk memperbaiki sepedanya yang rusak; Ois menonton tv acara kesukaannya.
d)     Rachel bermain ayunan; Irul sibuk menyelesaikan tugas kuliahnya.
e)      Pak Barjo sibuk melayani pelanggan-pelanggannya di toko; Bu Sulis asyik bermain dengan putri bungsunya.
D.    Tanda Titik Dua (:)
1.    a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh :
a)      Bahan yang digunakan dalam pembuatan klepon yaitu: tepung, gula merah, gula putih, pewarna, dan kelapa parut.
b)      Anak laki-laki yang aneh itu sangat menyukai warna-warna terang, seperti: meranh muda, kuning dan jingga.
c)      Saat duduk di bangku SMA saya sangat menyukai pelajaran ilmu sosial, seperti: sejarah, sosiologi, ekonomi, dan geografi.
d)     Barang yang harus ada saat melakukan kegiatan pendakian gunung adalah: jaket dan air putih.
e)      Tipe laki-laki idaman baginya adalah: pintar, tampan, mapan, dan penuh kharisma.
b. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pertanyaan.
Contoh :
a)      Saya mempunyai rumah baru di daerah Tebet, Pulo Gadung, dan Godoan.
b)      Ketiga anak saya sekarang kuliah di UMK, STAIN, dan Unisnu.
c)      Hal yang paling saya tidak suka saat naik bus umum adalah panas, sesak, dan kotor.
d)     Kita hanya membutuhkan tali, kain, dan gunting.
e)      Kita diberi kesempatan hanya boleh melewati jalur utara, selatan, dan barat saja.
2.    Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh :
a)      Laporan Hasil Pengamatan
A.    Hal yang diamati         : Keaktifan belajar siswa
B.     Waktu pengamatan     : Minggu, 2 Desember 2013
b)      Nama lengkap                   : Rasti Anggi
Tempat dan tanggal lahir  : Kudus, 15 Desember 2013
Kebangsaan                       : Indonesia
c)      Pemimpin diskusi bertugas:
a.       Membuka dan menutup diskusi.
b.      Menjadi motor penggerak dalam diskusi.
c.       Menanggapi semua pendapat peserta.
d.      Membuat rangkuman pembicaraan.
d)     Anggota ASEAN terdiri atas sepuluh negara, yaitu :
1.      Indonesia
2.      Malaysia
3.      Filipina
4.      Thailand
5.      Singapura
6.      Brunei Darussalam
7.      Vietnam
8.      Myanmar
9.      Laos
10.  Kamboja
e)      Karya : Retsa Insantia Rosadania
3.    Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
a)      Anak Buah            : “Maaf, Tuan. Ada berita penting yang harus saya                                            laporkan.”
b)      Siska                      :”Ah, kamu ini ada-ada saja...”
c)      Andi                      :”Bagaimana kalau kita pilih Sinta, Tita, dan Gani?”
d)     Sofi                       :”Apakah tempat yang akan kita kunjungi sudah                                             ditentukan?”
e)      Rani                       :”Silakan teman-teman mengusulkan tempat yang akan                                    kita kunjungi nanti.”
4.    Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contoh :
a)      Surat Al-Baqarah : 11
b)      Iffa, Ananda. 2009. Sedih Tiada Tara. Semarang: PT Sedekah.
c)      Metode dan Aneka Teknik Analisi Data: Materi Bahasa Indonesia.
d)      Tempo, III( 2013), 12:2
e)      Al-Maidah : 45

E.     Tanda Hubung
1.      Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian barisnya.
Contoh :
a)      Jalur yang akan dilewati yaitu menyusuri jalan tol Merayu. Sampai di pin-
tu gerbang tol Kebun Jeruk, perjalanan diteruskan ke Tomang.
b)      Listrik adalah sumber energi yang sangat penting. Dengan listrik, kehidu-
pan menjadi lebih mudah dan nyaman.
c)      Biasanya orang-orang yang habis bekerja berat membutuhkan ma-
kan yang lebih banyak.
d)     Meski berdesakan dari tadi pagi, mereka tetap sabar menunggu giliran un-
tuk menyaksikan Kudus Expo.
e)      Mars adalah planet kecil dengan diameter setengah diameter Bumi dan mas-
sa sepuluh persen massa bumi.
Suku kata yang berupa satu huruf (vokal) tidak boleh dipisah baris, baik di awal ataupun di ujung baris.
Contoh :
a)      Isi surat resmi berkaitan dengan hal-hal yang menggambarkan suasan-
a keformalan.
b)      Sekembalinya ke Kudus, Rafa tinggal bersama keluarganya yang dul-
u sempat ditinggalkan.
c)      Pada suatu waktu seorang pemuda bernama Edy datang hendak menamp-
ar orang yang ada di rumah itu.
d)     Biaya perawatan jalan kereta api juga lebih murah daripada jalan ray-
a.
e)  Di Pulau Kalimantan sebagian besar daerahnya masih tertutup hutan da-
                 n rawa-rawa serta memiliki sungai besar.
2.      Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakang atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contoh :
a)      Bulan tidak termasuk bintang karena tidak memancar-
Kan sinar sendiri.
b)      Dengan pancaran sinarnya, matahari akan memulai perjalanannya yang me-
nyilaukan di sepanjang angkasa. 
c)      Mereka memeriksa tekanan darah, menyuntik, memberi obat, dan juga me-
masang infus.
d)     Teman-teman kita dari kelas E yang ikut bertanding di olimpiade ini, ber-
hasil melewati beberapa seleksi.
e)      Makin banyak barang yang dibeli oleh kita, makin banyak uang yang dikeluar-
kan untuk membayarnya.   
Khusus untuk akhiran – i yang berupa satu huruf (vokal) tidak boleh dipisah baris.
Contoh :
a)      Sejak kemarin, pertempuran antara kedua kerajaaan tidak dapat dihindar-
i.
b)   Arif pulang terlebih dahulu sebelum bel tanda pulang sekolah berbuny-
                  i.
c)   Berdasarkan pemantauan, sejak pagi tadi, ribuan pendaftar memadat-
                  i Planetarium Jakarta.
d)   Kau sangat baik, menerima tanpa meminta, tapi aku tak pernah menyadar-
                  i.
e)   Sekarang dia hanya bisa meratapi nasib, setelah sekian lama kau hianat-
                  i.
3.      Tanda hubung menyambungkan unsur-unsur kata ulang.
Contoh :
a)        Teman-teman
b)        Habis-habisan
c)        Tiba-tiba
d)       Tiap-tiap
e)        Kecil-kecilan
Jangan menggunakan angka 2 untuk kata ulang.
Contoh :
Murid2               Besan2
Tamu2                    Masing2
Besar2an
4.      Tanda hubung menyambungkan huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal, bulan, tahun.
Contoh :
a)      C-i-n-t-a
b)      A-n-g-g-o-t-a
c)      30-3-1994
d)     7-1-1994
e)      12-12-2012
5.      Tanda hubung dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilang bagian kelompok kata.
Contoh :
a)      Ter-eliminasi
b)      Ber-empati
c)      Tiga puluh-delapan ribuan (30 8000)
d)     Tujuh puluh-enam ribuan (70 6000)
e)      Perundang-undangan
6.      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, dan (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, serta (v) nama jabatan rangkap.
Contoh :
a)      se-Karisedenan Pati
b)      Ulang tahun ke-17
c)      Sekitar 100-an
d)     Ingin diajak kemana-mana, tapi belum ada STNK-nya.
e)      Sinar-ɤ
7.      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh :
a)      me-launching
b)      me-recycle                                          
c)      di-retweet
d)     me-refresh
e)      Entertainment-nya

F.     Tanda Pisah ( - … - )
1.    Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang member penjelasan di luar bangunan kalimat.
Contoh :
a)      Kakak Putri-Wana-belajar bersama di rumah Retsa.
b)      Kain batik itu-saya yakin harganya murah-jika dibeli dari pasar.
c)      Kualitas pendidikan itu-sangat berpengaruh-terhadap prestasi siswa.
d)     Cita-cita itu-saya yain akan tercapai-jika diperjuangkan dengan sungguh-sungguh.
e)      Setiap buah itu-mempunyai manfaat yang berbeda-beda-tehadap kesehatan tubuh manusia.
2.    Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh :
a)      Para anggota pramuka-laki-laki dan perempuan- berkumpul untuk apel pagi di lapangan.
b)      Negara Indonesia memiliki keragaman –suku bangsa dan budaya- yang tersebar dari sabang sampai merauke.
c)      Rokok memiliki pengaruh –positif dan negatif- terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
d)     Berita tentang pembuangan bayi-alangkah sadisnya- di tempat sampah menimbulkan kemarahan kaum ibu.
e)      Pembentangan system informasi kebudayaan kemarin- yang diprakarsai Dirjen Kebudayaan- dinilai sangat menarik dan patut didukung.
3.    Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tunggal dengan arti ‘sampai’
Contoh :
a)      Kami terjebak kemacetan di Cianjur ketika menempuh perjalanan Jakarta-Bandung minggu lalu.
b)      Pada bulan Januari-Maret sebagian besar karyawan sibuk dengan kegiatan pembuatan laporan akhir tahun anggaran.
c)      Majalah Ummi selalu diterbitkan tiap bulan Agustus-Desember
d)     Para jamaah majlis Rasulullah yang hadir hari ini sekitar ribuan-jutaan jiwa
e)      Majlis dzikir dan sholawat selalu dilaksanakan secara rutin di masjid Baiturrahman tiap malam kamis-senin
G.    Tanda Elipsis ( ... )
Tanda elipsis (titik-titik) yang dilambangkan dengan tiga titik ( … ) dipakai untuk menyatakan hal-hal berikut :
1.    Tanda elipsis dipakai dalam kalimat terputus-putus.
Contoh :
a)      O…seperti ini yang kamu tanyakan
b)      Hemm…lezat sekali burger buatanmu
c)      Hemm…jangan khawatir sahabatku, Aku tidak akan melupakanmu
d)     Kalau begitu….Saya akan berusaha sebaik mungkin
e)      Jadi…Saya harus bagaimana?
2.    Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh :
a)    Negara Indonesia terbentang luas dari…..sampai….sehingga memiliki keragaman suku bangsa dan budaya.
b)   Berbeda-beda tetapi tetap satu jua adalah arti dari….. dan dilambangkan oleh….
c)    Arti dari kata Panca adalah…..sedangkan kata Sila adalah….
d)   Aspek keterampilan berbahasa ada berapa….jelaskan….
e)    Lagu satu nusa satu bangsa merupakan…..negara Indonesia
H.    Tanda Tanya (?)
1.      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
a)    Siapa nama lengkapmu?
b)    Motivasi apa yang membuat anda tertarik memilih jurusan PGSD?
c)     Jam berapakah sekarang?
d)    Dimana kamu membeli buku itu?
e)     Kapan majalah Al-Kisah akan diterbitkan?
2.      Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disanksikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
a)      Sekarang pukul 08.00 WIB (?).
b)      Indonesia sudah merdeka (?).
c)      Kedalaman sumur itu 8 meter (?).
d)     Mobilnya seharga satu milyar (?) dicuri.
e)      Laptopnya murah (?).
I.       Tanda Seru (!)
Dipakai sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidak percayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
a)      Dilarang membuat sampah sembarangan!
b)      Subhanallah! Betapa indahnya ciptaan-Mu.
c)      Astaghfirullah! Bukuku ketinggalan.
d)     Bebas!
e)      Alangkah cerdasnya anak itu!


J.      Tanda Kurung ((…))
1.      Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh:
a)      Bagian Keuangan menyususn anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
b)    Anak itu tidak memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk).
c)    Dia tidak membawa SIM (Surat Izin Mengemudi).
d)   Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan).
e)    Yusuf menyukai pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) terutama tentang            Biologi.
2.      Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
a)      Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.
b)   Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
c)    Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar dalam negeri.
d)   Pada gambar itu (lihat gambar GB.1.1) membuktikan bahwa di Indonesia masih banyak terjadi kemiskinan.
3.      Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
a)      Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
b)    Pejalan kaki itu berasal dari (Kota) Surabaya.
4.      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh:
a)      Bauran pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (d) promosi.
b)      Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan (1) akta kelahiran, (2) ijazah terakhir, dan (3) surat keterangan kesehatan.


K.    Tanda petik (“…”)
1.      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:  
a)    Terjemahan Quran Surat Al Maun ayat 5 yang berbunyi, “(yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya”.
b)   “Berani kamu menentang saya, ibumu...?” tanya Mak Enog.
c)    “Bagaimana kamu akan menolongnya, Tia?” ayahnya bertanya.
d)   “Apa kamu benar-benar jujur?” tanya Kuntil.
e)    Bab II UUD Pasal 6 yang semula berbunyi “Presiden ialah orang Indonesia yang beragama Islam” diubah menjadi “Presiden ialah orang Indonesia asli”.
2.      Tanda petik mengapit syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh:
a)    Buku materi bahasa Indonesia yang berjudul “Menuju Kemahiran Berbahasa Indonesia” adalah buku pegangan yang pas untuk mahasiswa PGSD.
b)   Karangan Retsa Insantia Rosadania yang berjudul “Mengalir Bersama Air” diterbitkan dalam koran Suara Merdeka.
c)    Puisi yang berjudul “Ibuku Kartiniku” dimuat pada halaman 30 di koran Tempo.
d)   Pada halaman pertama dalam buku Bahasa Indonesia Kita Bisa terdapat tabel “Karakteristik Pemahaman Membaca”.
e)    Pantun yang berjudul “Buah Delima” terdapat dalam buku Bahasa Indonesia kelas 1 halaman 15.
3.      Tanda petik mengapit istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
a)      Ia memakai pakaian ketat yang dikalangan anak muda dikenal dengan nama “jungkis”. 
b)      Pada setiap jalan di kota-kota ada “traffic light” atau disebut lampu lalu lintas.
c)      Jangan betapa besar mimpi kalian, tapi betapa besar ikhtiar kita untuk meraih mimpi itu, “manjadda wa jada”.
d)     Hilangkan rasa “minder” kepada Allah, karena Dia-lah yang berhak menyatakan baik atau buruk.
e)      Semoga seminar ini bisa menjadi “starting point” bagi mahasiswa UMK untuk terus maju dan sukses meraih prestasi.
4.      Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Contoh:
a)      Kata Ibu Dias, “Ca, sudah makan dulu sana.”
b)      Kata Shinta, “Memangnya kau ini siapa?”
c)      Kata Malika, “dari mana saja kau selama ini, Wahyu?”
d)     Kata Reza, “Apa kau tak sadar, hah?”
e)      Kata Fani, “Coba kau rasakan ini!”
5.      Tanda baca atau penutup kalimat atau bagian kalimat di tempat belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Contoh:  
a)      Rambutnya yang gondrong itu membuat dia sering dipanggil dengan julukan “Si gondrong”.
b)      karena mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dan, mereka mendapat sebutan “tim independen”.  
c)      Dalam waktu pemilihan kepala desa, para calon tersebut di bantu dengan tim suksesnya yang biasa disebut “gapit”.
d)     Tahun ini dia akan bergabung dengan dua legenda balap motor Australia, Wayne Gardner dan Mick Doohan, untuk melakukan “Lap of Honour”.
e)      Beliau mendapat julukan “As-Shiddiq” karena selalu berkata jujur pada setiap perangainya.


L.     Tanda Petik Tunggal (‘…’)
1.    Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
a)      Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘krinng-kring’ tadi?”
b)      “Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan. 
c)      Kata Tia, “ketika Farhan masuk gua mendengar suara ‘nguik-nguik’, mungkin itu suara seekor kera.”
d)     “Pada saat hujan turun, diatas genteng rumah terdengar bunyi ‘tik..tik..tik’.” kata Rahma.
e)      “Pada malam hari, dua hari yang lalu, terdengar suara ‘tok..tok’, seperti akan ada orang yang bertamu.” Kata Ibu Sulis.
2.    Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh:
a)      dress rehearsal ‘geladi bersih’
b)      tadulako ‘panglima’
c)      dead line ‘batas waktu’
d)     Corner kick ‘tendangan pojok’ 
e)      Drop out ‘dikelurakan dari sekolah’


M.   Tanda Garis Miring (/)
1.      Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan takwin.
Contoh:
a)      Jalan Banyu Bening IV/2
b)      No. 7/PK/2008
c)      Tahun ajaran 2012/2013
d)     Beliau dianugrahi gelar pahlawan pergerakan nasional dengan surat keputusan Presiden Republik Indonesia dengan surat keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 109/1964 tanggal 2 Mei 1964.
e)      No : 67/SD/V/2004
2.      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika.
Contoh:
a)    Harga Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar)
b)   Harganya Rp 1000,00/bungkus (harganya Rp 1000,00 tiap bungkus)
c)    Kertas itu harganya Rp 200,00/lembar
d)   Pada hari senin karyawan/karyawati upacara bersama.
e)    Volume kerucut = 1/3 π2t
Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai untuk menuliskan tanda aritmatika dasar dalam prosa. Gunakan tanda bagi  .
Contoh: 10 2 = 5.
3.      Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai sebagai pengganti kata atau.
Contoh :
a)      Kita hanya mempunyai dua pilihan, kanan atau kiri saja.
b)      Laki-laki atau perempuan wajib mengerjakan tugas hari ini.
c)      Putra atau putri wajib mengikuti tes.
d)     Bunga mawar warna merah atau putih, itu sama saja.
e)      Paham atau tidak paham itu urusan saya !




    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar